Search This Blog

Friday, March 18, 2011

Saya tak nak ‘hot’ di dunia sebab takut ‘hot’ di akhirat




Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa gunanya aku menjadi perhatian lelaki andai murka Allah ada di situ. Apalah gunanya aku menjadi idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati. Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?


Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki dan menghias peribadiku kerana itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik? Tidak kunafikan sebagai wanita, aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu kerana ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.

Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat lelaki-lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi mereka tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan? Aku beristighfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari kejahatan. Kehadiran mereka membuatku banyak memikirkan tentang dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki-lelaki yang menggodaku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan lelaki penggoda itu bukan teman hidupku kelak.


Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-mana. Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita yang lain, dilamar lelaki yang bakal memimpinku ke arah tujuan yang satu. Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, yang mampu mendebarkan hati jutaan gadis untuk membuat aku terpikat.

Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz, Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dibazirkan perasaan itu kerana kita masih tidak mempunyai hak untuk membuat begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.


Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan seluruh dirimu pada mencari redha Illahi. Aku akan merasa amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti berendam airmata darah, andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.

Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu kerana dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku kerana-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga. Seorang gadis yang membiarkan dirinya dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan muhrimnya, cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.


Yang dicari walau bukan putera raja, biarlah putera Agama. Yang diimpi, biarlah tak punya rupa, asal sedap dipandang mata. Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, asalkan sihat rohani dan hati. Yang diharap, bukan jihad pada semangat, asal perjuangannya ada matlamat. Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, kerana diri ini serikandi dengan silam yang penuh luka. Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, cukuplah akad dan janji setia. Dan yg akan terjadi, andai tak sama dgn kehendak hati, insyaAllah ku redha ketetapan Illahi…


Wahai wanita, ku ingatkan diriku dan dirimu, peliharalah diri dan jagalah kesucian.. Semoga redha Allah akan sentiasa mengiringi dan memberkati perjalanan hidup ini.


Diambil dari Mutiara Hati,

By Anis Liana Amerrudin.

Thursday, March 17, 2011

muhasabah diri ~

In conjucti0n of what's happening to Japan a few days back, I believe that Allah wants to warn us..Havent you realise it yet? We are s0 , s0, s0 near to the end of the world which is what we called يوم القيامة in arabic.. only Dajjal laknatullah hasnt come and the arrival of nabi Allah, Nabi Isa a.s..Do you know why i say s0??

I 've been read one article saying that :

Last week's devastating earthquake and tsunami in Japan has actually moved the island closer to the United States and shifted the planet's axis.

The quake caused a rift 15 miles below the sea floor that stretched 186 miles long and 93 miles wide, according to the AP. The areas closest to the epicenter of the quake jumped a full 13 feet closer to the United States, geophysicist Ross Stein at the United States Geological Survey told The New York Times.

The 9.0 magnitude quake (the fourth-largest recorded since 1900) was caused when the Pacific tectonic plate dove under the North American plate, which shifted Eastern Japan towards North America by about 13 feet (see NASA's before and after photos at right). The quake also shifted the earth's axis by 6.5 inches, shortened the day by 1.6 microseconds, and sank Japan downward by about two feet. As Japan's eastern coastline sunk, the tsunami's waves rolled in.

Why did the quake shorten the day? The earth's mass shifted towards the center, spurring the planet to spin a bit faster. Last year's massive 8.8 magnitude earthquake in Chile also shortened the day, but by an even smaller fraction of a second. The 2004 Sumatra quake knocked a whopping 6.8 micro-seconds off the day.

After the country's 1995 earthquake, Japan placed high-tech sensors around the country to observe even the slightest movements, which is why scientists are able to calculate the quake's impact down to the inch. "This is overwhelmingly the best-recorded great earthquake ever," Lucy Jones, chief scientist for the Multi-Hazards project at the U.S. Geological Survey, told The Los Angeles Times.

Remember one of the BIGGEST signs of يوم القيامة

The sun will rise from the west. From the article above they said that japan land had move a bit to the west area and we know that japan is the land where the sun rise.This shows that nearly in the future that the sun will rise from the west just like one the signs i've mentioned..سبحان الله. When this happen , we can NO longer repent..S0 my dear family n friends, lets us rewind and calculate what have we d0ne in the past? Are the deed we've d0ne en0ugh to bring us to heaven? Muhasabahlah diri kita sendiri..Sama-sama lah kita gem0kkan iman ye, insya ALLAH..